
Sebab selama ini yang menjadi Israel gusar adalah keberadaan jamaah shalat secara kontinyu di masjid tersebut setiap hari dan pagi-pagi di sana. Lebih dari itu, mereka berusaha mengubah Masjid Al-Aqsha menjadi arena konfrontasi.
Menurut Yayasan Al-Aqsha, tindakan penjajah zionis terutama pekan terakhir bukan spontanitas atau responsif namun tindakan itu dinilai sistematis untuk mengkondusifkan kekerasan demi mentarget capaian lebih besar terhadap Masjid Al-Aqsha.
Bahkan yang mengagetkan jumlah pasukan dan cara serangannya lebih massif. Israel dinilai ingin mengubah masjid menjadi barak militer, termasuk kekerasan terhadap tim medis,wartawan, penjaga masjid sebagai bukti ada target lebih besar yang ingin dicapai mereka.