Syamedia - Novi memang dikenal dengan sosok yang riang, cerdas dan
sholehah. Banyak keteladanan yang telah almarhumah jejakkan di bumi ini.
Sehingga sahabat dekatnya ketika SMA di Insan Cendekia Boarding School
Tangerang yakni Urfa Qurrota 'Ainy Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran 2011. Membuat sebuah
coretan indah untuk Sahabatnya almarhumah Novilia Lutfiatul.
Wah, home facebook saya penuh dengan postingan orang-orang
tentang almarhumah, Novilia Lutfiatul Khoiriyah, ada yang nge-post link blog
Novi, ada yang nge-post link berita tentang Novi, bahkan ada yang niat banget
mengedit gambar yang isinya doa untuk almarhumah.
Padahal sebenarnya mereka tidak kenal, mungkin baru tahu
kemarin dari televisi atau koran. Tapi, mereka begitu tergerak untuk meneruskan
kebaikan-kebaikan almarhumah, mereka begitu terinspirasi oleh tulisan-tulisan
hikmah almarhumah, mereka mendoakan almarhumah tanpa diminta. Mengharukan
sekali, bukan.
Tidak ada yang kebetulan, kenapa dulu saat SNMPTN almarhumah
memilih FK Undip, bukan FK UI. Kenapa almarhumah terpilih menjadi delegasi
seminar Antibiotic, kenapa bis yang
membawa rombongan itu mengalami rem blong. Ya bukan kebetulan juga jika Allah
memberi kesempatan bagi Axivic
Lunarismosinerati, IAIC, FK Undip, untuk mendapat keluarga seperti
almarhumah.
Allah punya maksud dengan semua itu.
Kehadiran almarhumah di kehidupan saya pribadi memberi
kehangatan. Setiap senyumnya, setiap pelukannya, setiap kesabarannya dalam
mengajarkan Kimia, Matematika, Biologi (serius, Novi itu pinter banget!),
semuanya benar-benar menghangatkan. Kepergiannya kemarin pun menjadi penyebab
terjalinnya kehangatan antara keluarga IAIC, FK Undip, bahkan boleh jadi antar
mahasiswa, antar muslim, se-Indonesia!
Ya, Novi itu hangat. Persis seperti matahari yang selalu
menjadi inspirasi dan tagline Novi. Saya ingat bagaimana Novi senang menyebut
dirinya sendiri dengan "Vi-Sun" artinya, Novi si matahari, juga
bagaimana Novi senang menggambar matahari waktu kelas Seni Lukis. Hihi,
ternyata benar, Novilah matahari itu :)
Saya menulis ini dengan senyum. Saya percaya, Novi pun sedang
tersenyum di sana, menikmati apa-apa yang ditabungnya semasa hidup, ditemani
bidadari-bidadari yang diam-diam cemburu pada keshalihannya. Memang rasanya ada
yang hilang, hilang yang tak tergantikan. Tapi apalah arti kehilangan, toh kita
menggenggam untuk melepaskan dan bertemu untuk berpisah, bukan?
Saya bersyukur pernah mengenal sosoknya, saya bersyukur atas
momen-momen bersama yang pernah ada, saya bersyukur atas semua skenario ini.
Sungguh, skenario Allah selalu indah :)
Jadi...sampai jumpa lagi ya, Vi-Sun, Novi si Matahari, semoga
kami bisa mencontoh dirimu, dan semoga kita bertemu di dimensi yang lebih
indah. Uhibbukifillah, as always :)
Redaksi : Haris
Redaksi : Haris