Home » » Hari Solidaritas Hijab Internasional, Saatnya Tebar Jilbab di Unpad

Hari Solidaritas Hijab Internasional, Saatnya Tebar Jilbab di Unpad

Syamedia-Sudah berjilbabkah kamu? Bagaimana rasanya berjilbab? Tentu senang bukan? Selain bukti ketaatan kita kepada Allah SWT, jilbab juga bisa membuat kita merasa lebih aman, lebih dihormati, dan cantik. Selain itu yang paling penting jilbab tidak sedikit pun menghambat aktifitas kita. Banyak wanita berjilbab yang tetap bisa mendaki puncak gunung, menyelam, menaiki kuda, dan sebagainya. Tapi ngomong-ngomong, teman-teman tahu ga kapan hari peringatan jilbab internasional??
            Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati Hari Solidaritas Hijab Internasional yang jatuh setiap tanggal 4 September. Salah satunya adalah dengan memberikan jilbab gratis secara cuma-cuma kepada mereka yang belum berjilbab. Hal inilah yang dilakukan oleh mahasiswi-mahasiswi yang tergabung dalam departemen keputrian Forum Komunikasi Dakwah Islam Fakultas (FKDF) Universitas Padjadjaran Bandung. Sejak tanggal 2 September hingga 4 September 2013, mereka membagikan jilbab gratis di gerbang kampus. Acara tersebut diberi nama “Warung atau Waktunya Berkerudung”.
            Jilbab-jilbab ini dijejerkan di tiang-tiang yang berada di Tugu Kujang sekitar gerbang Unpad.  Dalam stand warung ini teman-teman keputrian FKDF mengajak para mahasiswi yang belum berjilbab khususnya untuk mampir ke dalam Warung. Di dalam Warung ini, mereka bisa mengambil jilbab secara gratis dan bisa juga memakai jilbab tersebut di tempat. Hal ini membuat para mahasiswa dan mahasiswi yang hendak berangkat menuju fakultas masing-masing mendongak dan memperhatikan keramaian yang ada disana. Apalagi kehadiran maskot bernama Neng Izza yang membuat. Tak sedikit yang masih bertanya-tanya dan malu-malu.
            Berbincang dengan Ketua Keputrian LDK Forum Komunikasi Dakwah Islam Fakultas (FKDF) Universitas Padjadjaran, Maulia, mahasiswi jurusan Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini pun mengungkapkan, tujuan dilaksanakannya acara tersebut adalah untuk mengajak dan mengingatkan para mahasiswi muslim Unpad untuk kembali pada fitrahnya, yakni menutup aurat dan ikut berpartisipasi dalam peringatan International Heejab Solidarity Day (IHSD). “Kami mengajak teman-teman mahasiswi di Unpad untuk memakai jilbab. Karena akan semakin cantik kalau berjilbab. Terutama, sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah SWT” ujar muslimah berkaca mata ini.
            Selain itu, Maulia juga mengharapkan dengan adanya acara Warung ini, semakin banyak mahasiswa di Unpad yang memakai heejab, bangga pakai hijab, dan semakin syar’i dalam menggunakan heejab. Apalagi respon dari para pengunjung Warung ini juga sangat antusias. “Mahasiswi antusias banget, sampai panitia riweuh melayani mahasiswi yang banyak datang ke stand Warung, yang sudah berhijab maupun yang belum, ngga malu-malu untuk datang ke warung, minta diajarin pakai hijab yang syar’i, mereka cantik dan merasa senang ketika memakai hijab yang dipakaikan oleh panitia”, tukasnya bahagia.
            Di Unpad acara memperingati hari hijab internasional ini sudah rutin di setiap tahun. Tetapi konsep acara berbeda-beda. Seperti acara IHSD tahun ini yang berlangsung selama 3 hari. Sementara tahn lalu hanya dilaksanakan tanggal 4 September. Tahun ini acara semakin meriah dengan hadirnya maskot besar berwujud seorang muslimah berkerudung merah muda. Maskot tersebut diberi nama Neng Izza. Kehadirannya mampu menarik perhatian pengunjung. Banyak yang meminta berfoto bareng atau untuk sekedar bersalaman.
Pelarangan Jilbab di Inggris
            Bersyukur kita saat ini tinggal di negara yang mayoritas rakyatnya beragama Islam. Kita bisa dengan bebas menjalankan kewajiban-kewajiban kita sebagai muslim untuk beribadah dan sebagainya. Bisa kita bayangkan kalau kita tinggal di negara di mana kaum Muslim menjadi minoritas. Para muslimah di Inggris mengalami kejadian yang menyedihkan. Mereka dilarang memakai jilbab!! Hal ini karena pemerintah di sana melarang rakyatnya menggunakan simbol-simbol keagamaan. Sehingga banyak protes yang bermunculan dari masyarakat di sana.
            Berawal dari kejadian pelarangan berjilbab itulah akhirnya diadakan sebuah konferensi guna menuntuk hak-hak muslimah untuk berjilbab.  Konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2004 ini dihadiri oleh  Syeikh Yusuf Al Qardhawi, Prof. Tariq R dan 300 delegasi dari 102 organisasi Inggris dan Internasional.  Dalam konferensi ini menghasilkan beberapa keputusa, di antaranya menetapkan dukungan penggunaan jilbab , penetapan tanggal 4 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional, rencana aksi membela hak muslimah untuk memakai pakaian takwanya.
            So, tetap bangga dengan jilbabmu dan ajak teman-temanmu untuk berjilbab juga ya J


Share this article :


 
Support : Terdepan | Menebar | Manfaat
Copyright © 2013. FKDF Unpad - All Rights Reserved
Template Created by Departemen Syiar Media Islam Modified by Rumah Desain
Proudly powered by Blogger