Pemuda merupakan aset terbesar suatu bangsa, yang keberadaannya dapat menggambarkan kondisi bangsa dimana ia berada. Suatu bangsa dikatakan ideal jika pemuda-pemuda yang ada di dalamnya berada pada kondisi yang ideal pula. Saat ini sebagian besar pemuda Indonesia berada pada kondisi yang belum ideal. Banyak diantaranya yang masih enggan untuk beraktivitas dan produktif. Hal itu menyebabkan hilangnya sosok pemimpin teladan dalam diri pemuda.
GAMAIS ITB dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Indonesia (FSLDKI) menyelenggarakan International Moslems Students Summit 2012 dalam rangka FSLDKN XVI. Pada event tersebut ada satu kompetisi bertemakan tentang Pemimpin Muda yang Merubah Dunia “Youth Leadership Better World”. Kompetisi yang memakan waktu sekitar 3 bulan 16 hari itu, merupakan kompetisi yang nantinya akan Menghasilkan Tokoh Pemuda Muslim Indonesia yang siap untuk memimpin bangsa ke depannya.
Kompetisi ini diikuti oleh ratusan kampus Se-Indonesia. Alhamdulillaah setelah melewati rangkaian seleksi yang sangat ketat, akhirnya Haris Dianto Darwindra, mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran berhasil menjuarai ajang bergengsi pemilihan dan penganugrahan pemimpin muda Muslim Indonesia.
Haris beserta 5 nomine lainnya yakni Ence Surahman (UPI), Bayu Nugroho (IAIN Sumatera Utara), Ardiles (UNP), Irsyadul’Ibad (Unand), dan Nur Sya’adah UGM berhasil menjadi 6 Pemimpin Muda Muslim Indonesia mengharumkan dirinya, keluarga dan almamaternya masing-masing. Penentuan pemenang ajang ini didasarkan pada prestasi akademik dan nonakademik para peserta, terutama yang berkaitan dengan nilai kepemimpinan Islami dari masing-masing nominate.
Kompetisi ini diikuti oleh ratusan kampus Se-Indonesia. Alhamdulillaah setelah melewati rangkaian seleksi yang sangat ketat, akhirnya Haris Dianto Darwindra, mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran berhasil menjuarai ajang bergengsi pemilihan dan penganugrahan pemimpin muda Muslim Indonesia.
Haris beserta 5 nomine lainnya yakni Ence Surahman (UPI), Bayu Nugroho (IAIN Sumatera Utara), Ardiles (UNP), Irsyadul’Ibad (Unand), dan Nur Sya’adah UGM berhasil menjadi 6 Pemimpin Muda Muslim Indonesia mengharumkan dirinya, keluarga dan almamaternya masing-masing. Penentuan pemenang ajang ini didasarkan pada prestasi akademik dan nonakademik para peserta, terutama yang berkaitan dengan nilai kepemimpinan Islami dari masing-masing nominate.
Penganugerahan dilaksanakan dalam rangkaian acara Grand Opening International Moslems Students Summit (IMSS) lebih tepatnya dalam acara grand seminar yang bertema“Youth & Leadeship In Each Sector Around Us. Seminar yang bertopik pemuda, pemimpin dan perubahan dunia ke arah yang lebih baik ini dihadiri tokoh nasional Tri Mumpuni dan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai pembicara, diselengarakan di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Ahad, 15 Juli 2012 di hadapan lebih dari 2000 peserta dari seluruh Indonesia.Dalam sambutannya sebagai pemenang, Kepala Departemen Syiar Media FKDF tahun 2012 ini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakannya hingga menjadi juara. Ia berpesan agar para pemuda Muslim terus berkarya.
“Kesuksesan yang kita raih tak hayal berkat Keridhoan Allah dan Orang tua kita. Sebesar apapun usaha yang kita lakukan, jika Allah belum memberikan ijin maka kesuksesan itu tidak akan terjadi. Untuk mencapai kesuksesan itu ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni habluminallah dan habluminnanas. Perbaiki kedekatan kita dengan Allah dan manusia. Saya menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua, guru dan dosen, teman perjuangan dan seluruh pihak yang telah mendukung dan mendoakan sehingga saya terpilih sebagai pemenang dalam Penganugrahan Pemimpin Muda Muslim Indonesia ini, selanjutnya marilah kita terus berkarya untuk bangsa, berbakti kepada bumi pertiwi, selagi kita bisa dengan sekuat tenaga dan potensi yang kita miliki. Mari menjadi orang yang berarti walau hanya senilai biji sawi, hiduplah bermanfaat kepada sesama, mumpung kita masih didunia”.
